Disebuah desa kecil di daerah Payangan, ya itulah kampung halamanku. Disana aku besar dan menghabiskan masa kecil bersama Nenek yang sangat aku sayangi. Waktu aku kecil nenek selalu memberikan aku kasih sayang yang begitu tulusnya. Walau usia beliau saat ini tidaklah muda lagi namun semangat dan kasih sayangnya tidak sedikitpun berubah. Kadang saat aku mengunjunginya aku sering terharu. Nenek yang begitu tulusnya merawat aku sejak kecil. O iya kadang beliau juga membuatkan aku makanan yang enak-enak Lho!, seperti sayur ares, sayur yang ngak karuan2 bumbunya. Tapi enak!. aku sempet berusaha menirukan resep beliau saat aku didaulat menjadi Chef untuk acara ulang tahun ibuku.
Tapi, rasanya (aduh minta ampun) padahal bumbu dan cara masaknya sich udah sama dengan cara Nenek. Pernah suatu ketika aku marah pada nenek, ketika beliau sedang memikul kayu bakar yang sangat banyak, aku malah tidak mau bantu dan cuek saja. entah kenapa waktu itu aku bisa marah sama beliau. Ku kayuh sepedaku dengan kencang meninggalkan nenek. Aku sungguh menyesal setelah itu. Sekarang aku tinggal bersama dengan orang tua ku di Ubud, dan aku sangat jarang bertemu dengan Nenek. Kadang rasanya kangen sekali dengan masakannya dan kasih sayangnya.
Dalam cerita ini aku ingin membuka pemikiran kalian, bahwa orang tua begitu menyayangi kita semua. Hanya saja caranya yang berbeda. coba dech sekali2 kalian renungkan, bukankah orang tua kita itu sering memberikan perhatian dan kasih sayang yang mungkin tidak kita sadari, seperti mengajak kita makan diluar, merayakan ulang tahun kita, jadi sudah sepantasnya kita sebagai anaknya jangan membuat orang tua kita sedih. Tapi tunjukkan prestasi kita agar mereka tersenyum bangga pada kita. Luar Biasa
Komentar
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Pesan Terhadap Blog ini,
Terima Kasih Atas Kunjungannya